Kamis, 01 Januari 2009

Dream Spark Teknologi Tercanggih dari Microsoft

Sumringah wajah Tony Chen, Presiden Direktur PT Microsoft Indonesia, Senin (8/9) sore ini. Berdekatan dengan masa membatalkan puasa, Tony mengatakan pihaknya dengan bangga meluncurkan DreamSpark.

Piranti lunak paling gres atau teranyar bikinan Microsoft ini, merupakan piranti untuk pengembangan dan desain. Diunduh gratis alias cuma-cuma, DreamSpark dimanfaatkan untuk pegembangan industri kreatif kini dan di masa mendatang.

Sasaran utamanya tentu anak muda atau tepatnya mahasiswa berpotensi. Microsoft percaya pada riset international data corporation (IDC) di 82 negara tahun lalu. Menurut data ini, inovasi teknologi bisa menciptakan 7,1 juta lapangan kerja baru sampai 4 tahun mendatang.

Tak cuma itu, masih menurut IDC, teknologi informasi bakal menyedot 42,5 juta tenaga kerja dalam kurun waktu yang sama. Ini berarti ada peningkatan sebanyak 25 persen.

“Teknologi punya kekuatan melakukan transformasi dan peningkatan kualitas pendidikan serta membentu perkembangan inovasi lokal,” kata Tony Chen. Di negeri asalnya, AS, DreamSpark diluncurkan kali pertama di Sanford University California oleh Chairman Microsoft Coorporation Bill Gates, 19 Februari 2008.

Sementara secara global piranti ini telah diakses pascapeluncuran oleh lebih dari 35 juta mahasiswa di Inggris, AS, Kanada, China, Jerman, Perancis, Spanyol, Swiss, dan Belgia. Di Indonesia, sebanyak 400.000 mahasiswa atau 20 persen dari total mahasiswa diharapkan bisa memanfaatkan DreamSpark.

Di tanah air, Microsoft Indonesia meneken kerja sama kesepakatan dengan universtas negeri maupun swasta seperti Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi 10 November (PENS ITS) Surabaya, Universitas Atmajaya, Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Gunadarma, Universita Pelita Harapan (UPH), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universita Bina Nusantara (Binus), Universitas Brawijaya (Unbraw), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Parahyangan (Unpar), serta Universitas Ma Chung di Malang.

Implementasi DreamSpark di Indonesia membutuhkan waktu antara 0,5-1 tahun. Maka untuk tahap awal, sebelum seluruh universitas tadi terhubung dengan DreamSpark, ITB dan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) akan menjadi IDP (Identity Provider). Usai kedua IDP berjalan baik, satu demi satu universitas tersebut bakal terhubung.

Piranti lunak yang tersedia dalam DreamSpark antara lain Microsoft Visual Studio 2008 Professional Edition, Windows Server 2003 edisi standard, Microsoft Expression Studio, XNA Game Studio 2.0, dan Microsoft SQL Server 2005 Developer Edition. Informasi lebih lengkap bisa diakses melalui www.DreamSpark.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar